Kamis, 14 Juli 2011

Obesitas Musuh Baru Bagi Kesehatan Manusia

foto: google
Memiliki tubuh ideal, body yang seksy memang dambaan setiap orang, terlebih wanita. Namun tidak semua yang mendapat nasib bagus itu. Bentuk tubuh yang gemuk pun kerap dirasakan oleh sejumlah orang, faktor utamanya apalagi kalau bukan pola makan serta pola hidup yang tidak baik. Sering kita mengira, tubuh gemuk berarti sehat dan subur, namun faktanya tidak semua orang bertubuh gemuk mengalami kondisi tubuh yang sehat.

Kegemukan telah menjadi musuh baru bagi kesehatan, karena telah dibuktikan bahwa kegemukan memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan. Penumpukan lemak yang berlebihan pada tubuh akan menghambat metabolisme dan menjadikan tubuh rentan terhadap penyakit seperti kolestrol, darah tinggi, dan jantung.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh World Health Organiztion (WHO) yang saya kutip dari majalah warta ekonomi, bahwa pada tahun 2015, jumlah penderita obesitas di dunia akan mencapai 2,3 miliar jiwa, naik hampir 50% dari tahun 2005 yang hanya 1,6 miliar jiwa.

Definisi kegemukan yang menjadi standar internasional adalah seseorang yang memiliki Body Mass Index (BMI) di atas 25. Bukan hanya itu WHO juga merilis daftar negara-negara di dunia yang memiliki penduduk terbanyak yang menderita obesitas, salah satunya. Nauru negara yang terletak dikawasan pasifik ini merebut perhatian dunia. Bayangkan saja, tak kurang dari 95% warganya memiliki BMI diatas 25. Jika diibaratkan, 95 orang dari 100 penduduk Nauru menderita obesitas.

Ceritanya unik, awalnya penduduk Nauru yang luas wilayahnya sekitar 21 kilometer persegi ini merupakan negara miskin, sebagian besar warganya hanya sebagai petani dan nelayan. Sebelum tahun 1922 kasus kelaparan selalu terjadi di negara ini. Namun keadaan berubah 180 derajat, pada tahun 1922 cadangan fosfat yang sangat besar di temukan dinegara kecil ini. Puluhan perusahaan tambang datang ke negara Nauru.

Dengan kekayaan sumber daya alam itu penduduk Nauru mendapat royalti besar dari setiap perusahaan tambang tadi, al hasil penduduk Nauru yang sebelumnya penduduk miskin dan sering kelaparan, kini menjadi konsumtif dan segala kebutuhannya telah terpenuhi. Hingga akhirnya sampai pola makan pun berubah, jika tadinya buah dan ikan yang menjadi makanan favoritnya, kini digantikan dengan makanan gaya barat yang komposisinya dikuasai oleh gula dan lemak. Hingga akhirnya hal tersebut yang membuat obesitas terbilang tinggi di negara yang penduduknya 10.600 jiwa ini.

Bagaimana keadaan di Indonesia? Apakah nasib serupa di alami penduduk Indonesia yang sangat cinta nasi?

Saya tertarik untuk menanyakan hal ini kepada sahabat yang memiliki postur tubuh yang terbilang jauh dari ideal.
Andin, bukan nama asli. Mahasiswi jurusan Ekonomi Akuntansi di Universitas Satya Negara Indonesia, Jakarta ini, yakin kalau dirinya tidak tergolong obesitas, menurut wanita kelahiran Jakarta 14 Desember 1989 ini, kondisi tubuhnya yang gemuk lantaran faktor keturunan, dan kesuburan. Bagi Andin kondisi tubuh gemuk bukan untuk disesali atau di takutkan, tapi yang terbaik adalah bersyukur dan nikmati. Hingga menginjak usia 22, Andin merasa belum ada masalah dalam kesehatan, meski terkadang Andin khawatir menderita penyakit diabetes yang kini diderita ayahnya, yang juga memiliki postur tubuh tidak kalah besar. Berikut petikan wawancara serba serbi kehidupan dengan Andin beberapa waktu lalu. Petikannya:

Andin, Lu itu gemuk karena banyak makan ya *-^ ?
Kalo gw itu gemuk karena Faktor keturunan, waktu gw kecil dulu badan gw kurus, pas gw SMP jadi gendut begini, kayanya faktor kesuburan juga, tapi keluarga gw emang gede-gede gitu deh, Gw banyakan jajan, ngemil, gw sering banget minum ES yang biasa dijual di warung-warung gitu. Kalo makan berat (nasi) gw jarang kok.

Sampai saat ini lu nyaman?
Selagi gw masih bisa ngejalanin aktifitas sehari-hari seperti biasanya, ok ok aja, walau berat badan gw gede.

Lu pernah Coba Diet ?
Pernah de, Gw pernah nurunin berat badan dengan cara minum obat gitu, tapi cuma beberapa saat aja turunya. Jadi gini, Gw tau kalo berat badan gw turun karena celana gw yang tadinya gak muat, eh pas gw minum obat itu jadi muat. Tapi besok-besoknya sama aja. (T.T) terus gw pernah nahan gak makan Mie dan gak minum ES, tapi yang ada gw malah jatuh sakit. Yaudah deh gw gak diet diet lagi.

Berat badan lu sekarang berapa ?
Hahahaa, gw gak tau de, gw gak pernah nimbang berat badan.

Wah wah takut nimbang berat badan karena gak mau lihat hasilnya ya.. hahah
Oia ada pengalaman menyebalkan gak?
Ada. Gw sebel kalo ada anak kecil manggil dengan sebutan gendut-gendut, si gendut lewat si gendut lewat. Gw senyum aja emang begini adanya kenapa gw harus malu, tapi kalo dia ngomong begitu di depan cowo-cowo yah gw malu juga si.

Ada target nurunin berat badan ?
Target gak ada. Dah jalanin aja, kalau emang udah begini adanya, tapi harapan untuk kurus tetap ada si.

Sampai saat ini lu punya penyakit gak?
Alhamdulilah gak ada kok, tapi khawatir juga si, soalnya bokap gw yang gak kalah gemuk, punya penyakit gula, dan katanya kalo penyakit itu nurunin ke anak perempuan ya, yah berdo’a ajalah semoga sehat sehat aja.

Aminn... Oia Andin, Ada pesan buat mereka yang punya body sama kaya lu gak? Hehhe peace
Pesan gw kepada mereka yang punya body berat, sebaiknya terima apa adanya, terima yang ada di diri kita, bersyukur sama tuhan karena diberi tubuh yang seperti ini, walau jauh dari kata seksi. Itu aja de.


Semoga postingan ini bermanfaat, salam Serba Serbi Kehidupan

0 komentar: